bayuzepta@yahoo.co.id


bayuzepta@yahoo.co.id

Kamis, 30 September 2010

sistem urinaria

Sistem urinaria
Suatu sistem dimana terjadi proses penyaringan darah shg darah bebas dr zat2 yg tidak digunakan o/ tubuh & menyerap zat2 yg masih digunakan o/ tubuh.
Zat2 yg tidak digunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Sistem urinaria
Terdiri dari :
qGinjal
qUreter
qVesica urinaria
qUrethra
 
GINJAL
Suatu kelenjar yg terletak di belakang cavum abdominalis di belakang peritoneum pd kedua sisi vertebra L III, melekat langsung pd dinding belakang abdomen (retroperitoneal).
Bentuknya seperti biji kacang, berjumlah 2 buah (kanan & kiri). Ginjal kiri >> kanan.
GINJAL
Cranial: glandula suprarenalis.
Anterior ren dextra: hepar, pars descendens duodeni, colon ascendens, flexura coli dx & intestinum tenue.
Anterior ren sinistra: gaster, pancreas, colon descendens, flexura coli sin, lien & intestinum tenue.
Posterior: diaphragma m.psoas major, m.quadratus lumborum & m.transversus abdominis serta cabang2 plexus lumbalis.
Fungsi ginjal
1.Berperan penting dlm pengeluaran zat2 toksis atau racun.
2.Mempertahankan keseimbangan cairan.
3.Mempertahankan keseimbangan asam-basa.
4.Mempertahankan keseimbangan garam2 & zat2 lain dlm tubuh.
5.Mengeluarkan sisa metabolisme, hasil akhir dr protein, ureum, kreatinin & amoniak.
Struktur ginjal
Sinus renalis
Adl ruangan yg dibatasi oleh kelanjutan capsula
renalis serta ditempati oleh pelvis renalis & vasa
Renalis.
Hilus renalis
Adl pintu masuk ke dalam ginjal yg dilewati o/
vasa renalis, syaraf & pelvis renalis.
Struktur ginjal
Lap. luar ginjal ~ cortex (substansia kortekalis).
Lap. dalam ginjal ~ medulla (substansia medullaris).
  Bagian dalam:
  Calix mayor, calix minor, papilla renalis, pyramid renalis, columna renalis Bertini dan medullary rays.
Struktur ginjal
Bagian terkecil dr ginjal ~ nephron.
Nephron:
Terdiri dari capsula Bowman dan glomerulus dimana keduanya disebut dengan corpusculus Malphigi.
  Tubulus contortus proximal, Loop of Henle, tubulus contortus distal dan tubulus coligentes.
Arterialisasi ginjal
  Arteri renalis à a.interlobaris à a.arcuata à a.interlobularis à afferens arteriole à glomerulus à efferens arteriole (membentuk anyaman dekat T.C.1 dan dekat medulla ~ juxta medullaris glomerulus) à a.recta à melalui vena recta à v.interlobularis.
URETER
Adl pipa yg panjangnya ± 25 cm, menghubungkan ren dengan vesica urinaria.
Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen & sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Ureter à dari pelvis renalis à di sebelah ventral m. psoas major à menyilang a. iliaca communis à berjalan sepanjang dinding lateral pelvis à membelok ke medial à vesica urinaria.
URETER
Penyempitan:
§Dari pelvis renalis à ureter
§Menyilang a.iliaca communis
§Masuknya ke dalam vesica urinaria
Arterialisasi:
Dari a. renalis, a.testicularis/a.ovarica dan
a.vesicalis inferior.
URETER
Lapisan dinding ureter terdiri dari:
a.Jaringan ikat/fibrosa
b.Lapisan otot poos
c.Lapisan mukosa
Lapisan dinding ureter à gerakan peristaltik setiap 5 menit à mendorong air kemih masuk ke dlm vesica urinaria.
VESICA URINARIA
Bagian-bagiannya :
Apex, fundus, fascies infero lateralis à colum dan
fascies superior.
Peritoneal relation :
Fascies superior tertutup peritoneum à refleksi ke
  rectum à excavatio vesico rectalis (pada laki-laki).
Refleksi ke uterus & rektum à m’bentuk excavatio vesico uterina & excavatio utero rectalis (cavum Douglasi) pada wanita.
VESICA URINARIA
Topografi :
Fascies infero lateralis à spatium retropubica yg berisi jar. lemak, jar. ikat kendor & plexus venosus.
Fascies posterior pd laki-laki didapatkan vesicula seminalis & ampula vas deferens.
Fiksasi :
Lig. puboprostatica medialis, lateralis, lig.lateralis vesica urinaria, lig. vesico umbilicalis medialis & lateralis.
VESICA URINARIA
Bagian dalam :
  Trigonum vesicalis, uvula (penebalan pd bagian atas&belakang OUI) à disebabkan ok p’besaran prostat lobus med., rugae vesicae.
Arterialisasi :
  a.vesicalis superior à dari a.umbilicalis, a.diferencialis (laki-laki), a.vesicalis inferior, &  a.vaginalis (wanita).
URETHRA
Urethra pria panjangnya ± 20 cm.
Dibagi menjadi :
Pars prostatika
paling lebar, crista urethralis, coliculus seminalis, utriculus prostaticus dan sinus prostaticus.
Pars membranacea
Paling pendek, paling sempit, dikelilingi S.U.E.
Pars cavernosa
Bulbus urethralis (melebar), fossa navicularis(melebar).
URETHRA
Urethra wanita panjangnya ± 4 cm. Berjalan dari
collum vesica urinaria ke O.U.E à bermuara pada
vestibulum vagina.
Arterialisasi :
a.vesicalis inferior, a.rectalis media (pars prostatica)
a.bulbus penis (pars membrnacea)
a.urethralis
a.dorsalis penis dan a.profunda penis
Pembentukan urine
Urin berasal dr darah yg dibawa a. renalis masuk ke dlm ginjal.
Glomerulus berfungsi sbg ultrafiltrasi.
Simpai Bowman berfungsi menampung hasil filtrasi dr glomerulus.
Pd tubulus ginjal terjadi penyerapan kembali zat2 yg sudah disaring glomerulus.
Sisa cairan diteruskan ke piala ginjal à ureter.
Pembentukan urine
  Ada 3 tahap pembentukan urine:
1.Filtrasi
Terjadi di glomerulus karena permukaan afferen >> efferen.
Penyerapan thd glukosa, air, Na, Cl, SO4, HCO3 ,dll.
2.Reabsorpsi
Penyerapan kembali glukosa, Na, Cl, fosfat, HCO3.
Obligator reabsorpsi (pasif) pd tubulus atas.
Reabsorpsi fakultatif (aktif) pd tubulus bawah.
Pembentukan urine
3.Sekresi
Sisa penyerapan kembali yg terjadi pada tubulus à diteruskan ke piala ginjal à selanjutnya diteruskan ke luar.
Proses miksi
1.Distensi kandung kemih oleh air kemih (± 250 cc) akan merangsang stress receptor pd dinding kandung kemih.
2.Refleks kontraksi dinding kandung kemih  bersamaan dgn relaksasi sfingter internus yg diikuti oleh relaksasi sfingter eksternus à pengosongan kandung kemih (miksi).
URINE
  Sifat fisis urine terdiri dari:
1.Jumlah ekskresi dlm 24 jam ± 1500 cc.
2.Warna kuning muda, jernih dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
  Warna kuning tergantung dr kepekatan, diet, obat
  obatan, makanan dan sebagainya.
3.Bau khas air kemih (amoniak).
4.Berat jenis 1.015 – 1.020.
5.Reaksi asam, bila lama2 menjadi alkalis.
Komposisi urine
1.Terdiri dari kira2 95% air.
2.Zat2 sisa nitrogen dr hasil metabolisme protein, asam urea, amoniak dan kreatinin.
3.Elektrolit, Na, Ca, NH3, HCO3, fosfat & sulfat.
4.Pigmen (bilirubin, urobilin)
5.Toksin
6.Hormon
AUTOREGULASI GINJAL
Suatu mekanisme efektif u/ mempertahankan aliran darah ginjal & GFR agar relatif konstan melebihi kisaran tekanan arteri antara 80-170 mmHg dan memungkinkan kontrol yang tepat thd ekskresi air dan zat terlarut.
Kontrol fisiologis ini dipengaruhi oleh :
Sistem saraf simpatis
Hormon dan autakoid (zat vasoaktif yang dilepaskan dalam ginjal & bekerja secara lokal)
Kontrol umpan balik lain yang bersifat intrinsik terhadap ginjal
Sistem saraf simpatis
Semua pembuluh darah ginjal (arteriol afferen & efferen) dipersarafi o/ serat saraf simpatis.
Aktivasi sistem saraf simpatis yang kuat à konstriksi arteriol renal à menurunkan aliran darah ke ginjal & GFR.
Rangsangan simpatis yang sedang atau lemah memberi pengaruh yang kecil pada aliran darah ginjal & GFR.
Kontrol hormonal & autakoid
Hormon & autakoid yg dapat mempengaruhi GFR & aliran darah renal :
Norepinefrin, epinefrin & endotelin (medulla renal) à konstriksi pembuluh darah renal & menurunkan GFR.
Angiotensin II (ginjal & sirkulasi sistemik) à konstriksi arteriol efferen à meningkatkan tek.hidrostatik glomerulus sementara aliran darah ginjal menurun.
Oksida nitrit (endotel) à menurunkan tahanan vaskular ginjal & menaikkan GFR.
Vasodilator ginjal lain yang meningkatkan GFR.
ADH / VASOPRESSIN
ADH konsentrasi mengontrol permeabilitas tubulus distal bagian akhir , duktus koligentes medulla dan kortikalis terhadap air.
Kadar ADH tinggi :
Segmen tubulus distal bagian akhir dan duktus koligentes kortikalis permeabel thd air.
Pada duktus koligentes medulla : air  direabsorbsi ke dalam interstisium medulla à mengurangi volume urin & memekatkan sebagian besar zat terlarut dalam urin.
ALDOSTERON
Suatu regulator penting bagi reabsorpsi natrium dan sekresi kalium o/ tubulus ginjal.
Disekresikan o/ sel-sel zona glomerulosa pd korteks adrenal.
Tempat kerja utama : sel-sel prinsipal di tubulus koligentes kortikalis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar