bayuzepta@yahoo.co.id


bayuzepta@yahoo.co.id

Kamis, 30 September 2010

KISTA OVARIUM

lPengertian Kista Ovarium
lKista berarti kantung yang berisi cairan. Kista ovarium (atau kista indung telur) berarti kantung berisi cairan, normalnya berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium).
lKista indung telur dapat terbentuk kapan saja, pada masa pubertas sampai menopause, juga selama masa kehamilan.
lEtiologi (Penyebab)
lSampai sekarang ini penyebab dari Kista Ovarium belum sepenuhnya dimengerti, tetapi beberapa teori menyebutkan adanya gangguan dalam pembentukan estrogen dan dalam mekanisme umpan balik ovarium-hipotalamus.
lKista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis, dan ovarium.
lgagalnya sel telur (folikel) untuk berovulasi.
lTipe Kista Normal

Kista Fungsional
Ini merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus menstruasi yang normal.
lKista fungsional akan tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada masa subur, untuk melepaskan sel telur yang pada waktunya siap dibuahi oleh sperma. Setelah pecah, kista fungsional akan menjadi kista folikuler dan akan hilang saat menstruasi.
lKista fungsional terdiri dari: kista folikel dan kista korpus luteum. Keduanya tidak mengganggu, tidak menimbulkan gejala dan dapat menghilang sendiri dalam waktu 6-8 minggu.
lTipe Kista Abnormal
Maksud kata “abnormal” disini adalah tidak normal, tidak umum, atau tidak biasanya (ada, timbul, muncul, atau terjadi). Semua tipe atau bentuk kista -selain kista fungsional- adalah kista abnormal, misalnya:
1.    
Cystadenoma
Merupakan kista yang berasal dari bagian luar sel indung telur. Biasanya bersifat jinak, namun dapat membesar dan dapat menimbulkan nyeri.
  2.    Kista coklat (endometrioma)
Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat karena berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.
lTipe Kista Abnormal
3.    Kista dermoid
Merupakan kista yang yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku, rambut, gigi dan lemak. Kista ini dapat ditemukan di kedua bagian indung telur. Biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
4.    Kista endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada di luar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat menstruasi dan infertilitas.
5.    Kista hemorrhage
Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga menimbulkan nyeri di salah satu sisi perut bagian bawah.
lTipe Kista Abnormal
Kista lutein
Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan.
Beberapa tipe kista lutein antara lain:
a. Kista granulosa lutein
Merupakan kista yang terjadi di dalam korpus luteum ovarium yang fungsional. Kista yang timbul pada permulaan kehamilan ini dapat membesar akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat menstruasi dan bukan akibat dari tumor. Diameternya yang mencapai 5-6 cm menyebabkan rasa tidak enak di daerah panggul. Jika pecah, akan terjadi perdarahan di rongga perut.
  Pada wanita yang tidak hamil, kista ini menyebabkan menstruasi terlambat, diikuti perdarahan yang tidak teratur.
b. Kista theca lutein
Merupakan kista yang berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami. Timbulnya kista ini berkaitan dengan tumor ovarium dan terapi hormon
lTipe Kista Abnormal
7.    Kista polikistik ovarium
Merupakan kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan melepaskan sel telur secara kontinyu. Biasanya terjadi setiap bulan. Ovarium akan membesar karena bertumpuknya kista ini. Untuk kista polikistik ovarium yang menetap (persisten), operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.
l
lKista ovarium ada yang bersifat jinak dan ganas (kanker). Biasanya kista yang berukuran kecil bersifat jinak. Kista ovarium sering ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan rutin.
lManifestasi klinis kista ovarium
  1.    Sering tanpa gejala.
2.    
Nyeri saat menstruasi.
3.    
Nyeri di perut bagian bawah.
4.    
Nyeri pada saat berhubungan badan.
5.    
Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.
6.    
Terkadang disertai nyeri saat buang air kecil dan/atau buang air besar.
7.    
Siklus menstruasi tidak teratur; bisa juga jumlah darah yang keluar banyak.
lmanifestasi klinis kanker ovarium

1.    
Perubahan menstruasi.
2.    Rasa
sakit atau sensasi nyeri saat bersenggama   (dyspareunia).
3.    
Gangguan pencernaan yang menetap, seperti: kembung,   mual.
4.    
Perubahan kebiasaan buang air besar, contoh: sukar buang   air besar (= sembelit, konstipasi, obstipasi)
5.    
Perubahan berkemih, misalnya: sering kencing.
6.    
Perut membesar, salah satu cirinya adalah celana terasa   sesak.
7.    
Kehilangan selera makan atau rasa cepat kenyang (perut   terasa penuh).
8.    Rasa
mudah capek atau rasa selalu kurang tenaga.
9.    Rasa
nyeri pada (tulang) punggung bawah (Low back pain).
lPenegakan Diagnosis

Diagnosis
kista ovarium ditegakkan melalui pemeriksaan dengan ultrasonografi  atau USG (abdomen atau transvaginal), kolposkopi screening, dan pemeriksaan darah (tumor marker atau petanda tumor).
lUSG kista ovarium
lakan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan terlihat sangat echolucent dengan dinding dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya.
lKista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler (bersepta-septa).
lKadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal echoes) di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam kista.
lPemeriksaan Laboratorium
lpemeriksaan sekret (yang meliputi: Trichomonas, Candida/jamur, bakteri batang, bakteri kokus, epitel, lekosit, eritrosit, epitel, dan pH) dan hematologi, misalnya: Hb (Hemoglobin).
lPenatalaksanaan
l1.    Observasi
Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker).
l2.    Operasi
Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni dilakukan pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi. Biasanya untuk laparoskopi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi Anda diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau ke-9.
l

Tidak ada komentar:

Posting Komentar